Daftar Blog Saya
-
-
Cara Blok Situs di Mikrotik Lewat Winbox - Yang suka ngoprek jaringan, tentu kenal dengan mikrotik. Salah satu firewall yang banyak digunakan untuk membatasi akses internet.Salah satunya adalah blok...12 tahun yang lalu
1. Hutan Indonesia memiliki ahli acrobat, yaitu kelompok kera dan monyet, terutama owa dan siamang.
2. Teman-teman tentu masih ingat bahwa setiap lapisan hutan mempunyai penghuni (hewan) sendiri. Nah, lapisan E dihuni mamalia kecil, misalnya tikus dan lapisan B dihuni oleh berbagai monyet dank era.
3. Monyet adalah primate yang mempunyai ekor, sedangkan kera adalah primate yang tidak mempunyai ekor.
4. Indonesia mempunyai “Ular Terbang”. Sebenarnya mereka tidak dapat terbang akan tetapi “menjatuhkan diri”. Ular ini dikenal dengan nama ular pohon terbang. Kira-kira di lapisan manakah ular pohon terbang ini tinggal?
Jawabannya adalah…
“Ular terbang hidup dilapisan C”
5. Ada pohon yang tingginya mencapai 80 m misalnya pohon kompasia. Termasuk lapisan manakah pohon tinggi ini?
Jawabannya adalah…
“Kompasia hidup dilapisan A”
Indonesia termasuk Negara yang paling banyak memiliki jenis burung rangkong. Dari 54 jenis Rangkong yang ada didunia, lebih dari 14 jenis burung Rangkong terdapat di Indonesia, antara lain di sebagian Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua.
Burung Rangkong sering juga disebut dengan enggang atau julang oleh masyarakat. Kini jumlahnya semakin sedikit karena diburu oleh manusia dan diperjual belikan sebagai binatang peliharaan.
Teman-teman dapat ikut melestarikan hutan, seperti :
1. Jangan dating ke restoran yang menyajikan menu masakan buruan liar, misalnya kolong, monyet dan kuskus.
2. Jangan membeli barang yang dibuat dari hewan yang hamper punah, seperti tas kulit harimau.
3. Jika teman-teman berkemah di hutan, bara api harus dimatikan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan.
4. Biarkan hewan yang hamper punah, seperti Orang utan, dan Rangkong, hidup bebas di habitatnya.
5. Hemat menggunakan barang yang dibuat dari hasil hutan seperti kertas dan pensil.
Kebakaran hutan sering terjadi karena disengaja, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja di hutan yang telah terbakar, hewan-hewan tidak dapat hidup.
Banyak jenis hewan diburu untuk dijual. Hewan-hewan itu dijual dengan harga tinggi dalam keadaan hidup maupun mati. Beberapa jenis hewan diburu untuk diambil bagian tubuhnya, misalnya cila, gading, tanduk atau kulitnya. Hewan yang masih hidup dijual sebagai hewan peliharaan, sedangkan hewan yang sudah mati dijadikan hiasan.
Akibatnya, banyak hewan yang hamper punah, misalnya badak cula satu, harimau sumatera, macan tutul, orangutan, jalak bali, kakatua, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hewan-hewan itu sebenarnya lebih senang hidup bebas di alamnya, dari pada dipelihara manusia.
Pepohonan di hutan dapat dijual mahal dan sangat menguntungkan bagi manusia. Karena itu banyak orang dan perusahaan menebang pohon secara berlebihan, sehingga jumlahnya di dalam hutan akan lama-kelamaan menjasi semakin sedikit.
Selain itu, banyak hutan yang bergantian menjadi lahan pertanian, perkebunan dan perumahan. Hilangnya pohon-pohon di dalam hutan membuat kehidupan di dalam hutan akan terganggu dengan hal ini. Hewan-hewan banyak yang berpencar bahkan mati karena makanan dan tempat tinggalnya sudah tidak ada lagi. Maka dari itu kenapa hewan-hewan yang sering terlihat di hutan tersebut sekarang menghilang entah kemana (Punah).
Masyarakat Pegunungan Arfak di Monokwari, papua sangat bijaksanan dalam memanfaatkan dan melestarikan hutan. Mereka memiliki aturan adat sendiri yaitu “Igya Ser Hanjop” yaitu sebagai salah satu pengaturan dalam pembagian dan pengolahan hutan seperti ini :
1. Bahamti, yaitu wilayah hutan yang letaknya lebih tinggi dari perkampungan penduduk. Mereka dilarang mendirikan rumah dan membuka kebun diwilayah ini. Di wilayah ini, mereka hanya boleh mengambil kayu, kulit kayu dan mencari tali secukupnya.
2. Susti, adalah wilayah dimana masyarakat Arfak membuka kebun untuk bercocok tanam.
3. Nimahamti, merupakan wilayah hutan yang sangat lembab dan banyak lumutnya. Di kawasan ini, mereka boleh memanfaatkan hasil hutan lebih banyak.
Sayangnya, banyak hutan di Indonesia yang telah rusak, bahkan hilang! Kerusakan hutan itu disebabkan oleh berbagai ulah manusia yang tidak peduli dengan kelestarian hutan kita. Jika sudah besar nanti, jangan lah teman-teman ikut merusak hutan, ya!
Banyak masyarakat Indonesia yang hidup di sekitar atau di dalam hutan. Mereka memanfaatkan hasil hutan dengan bijaksana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena itu, walaupun sudah ratusan tahun memanfaatkan hasil hutan, hutan mereka tetap lestari.
Mereka hanya menggunakan hutan sesuai kebutuhan saja. Mereka pun tidak sembarangan memilih hutan yang ingin dijadikan tempat bercocok tanam. Pada saat mempersiapkan lahan, bertani maupun saat memanen mereka selalu mengawali dengan berbagai upacara adat. Selain itu, agar hutan tetap lestari mereka pun menetapkan beberapa kawasan hutan sebagai hutan larangan yang tidak boleh diganggu.
Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, mereka berburu hewan di hutan. Menurut aturan adat mereka, tidak semua hewan boleh diburu. Perburuan hanya boleh dilakukan di kawasan hutan tertentu. Peralatan berburu yang digunakan sangat sederhana seperti sumpit, panah, dan tombak.
Mereka juga memanfaatkan buah, akar pohon, rotan, tumbuhan hutan, madu dan sebagainya. Bahan-bahan itu digunakan untuk membangun rumah, membuat perkakas, membuat perhiasan dan berbagai kebutuhan mereka yang diperoleh dari hutan pula.
Bagi mereka, hutan bukan hanya tempat mencari makanan, tetapi juga merupakan kehidupan mereka. Hutan digunakan untuk berbagai kegiatan, misalnya upacara keagamaan, tempat berlindung, bermain music dan sebagainya.
1. Melindungi tanah dari erosi.
2. Menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida.
3. Tempat hidup manusia dan berbagai jenis hewan dan tumbuhan.
4. Menghasilkan kayu, buah-buahan, getah, akar, tumbuhan obat, rotan, madu, biji-bijian, jamur dan masih banyak lagi.
5. Tempat rekreasi alam dan sumber ilmu pengetahuan manusia.
6. Mengatur air dan menghambat banjir.
7. Dan lain-lain.
Ternyata tidak hanya gajah yang memiliki belalai, tapir pun memiliki belalai yang kuat walaupun tidak begitu panjang. Kakinya pendek tegak. Waktu bayi kulitnya berwarna coklat bergaris totol-totol potih. Namun sewaktu dewasa kulitnya menjadi dan putih. Tapir hidup di hutan hujan Sumatera.
Keduanya penyamar yang ulung. Gerakannya tak menimbulkan suara. Macan tutul dan harimau sumatera biasa di temukan di hutan, terutama di sepanjang sungai. Hewan ini banyak di buru oleh manusia, dikarnakan karena untuk diambil kulitnya yang corak bulunya yang sangat indah untuk sebagai cideramata, jaket, syal, dan lain-lain.
Sepintas, hewan ini mirip dengan rusa atau kancil. Hanya ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan rusa biasa, namun lebih besar dari kancil. Mereka hidup di kawasan yang masih tertutup hutan di Jawa, Bali, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat. Sayangnya kini keberadaan muncak kian berkurang. Selain habitatnya makin hilang, hewan ini pun kerap di buru manusia untuk dinikmati dagingnya.
Badak cula satu ini merupakan termasuk hewan purba yang masih hidup hingga sekarang, namun akan jumlahnya hewan ini hanya tinggal sedikit. Saat ini jumlah kami tinggal 50-60 ekor. Ada 2 jenis badak di Indonesia, yaitu badak Cula Dua yang hidup di hutan Sumatera dan Badak Cula Satu (badak Jawa) yang hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon – Banten.
Hutan di Indonesia merupakan tempat hidup berbagai jenis mamalia, karna hewan ini saling membantu dan menjaga agar hutan kami tetap lestari. Banyak diantaranya merupakan jenis “endemik”.
Endemik artinya tidak ditemukan di tempat lain, karena hewan-hewan endemic itulah Indonesia menjadi penting bagi keanekaragaman hayati dunia. Contohnya seperti Badak Cula Satu, Beruang Madu, Muncak, Gajah Sumatera dan lain-lain.
Di Nusa Tenggara kita dapat menjumpai Savana. Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, Savana merupakan campuran dari padang rumput dan pohon-pohon yang kurang kerapatannya, dan iklimnya sangat kering. Hewan khas di Nusa Tenggara adalah Komodo.selain itu ada juga burung yang beraneka ragam, seperti kakatua dan nuri. Di hutan Savana juga banyak ditemukan pohon lontar (sejenis Palem).
Banyak orang menyebutnya kerbau kerdil. Makanannya buah-buahan, tunas, dedaunan, rumput, pakis, dan lumut. Anoa adalah hewan penyendiri yang menyukai hutan-hutan yang belum di rusak oleh manusia. Anoa hanya ada di Sulawesi dan Hewan ini hamper punah karena selalu dibiru oleh manusia.
Burung sebesar ayam ini mempunyai benjolan hitam tak berbulu di kepalanya. Burung ini tidak menggerami telurnya, sang induk memendamkan telurnya di pasir pantai atau di dekat sumber air panas. Ukuran telurnya 6 kali lebih besar dari pada telur ayam. Karena ukurannya yang besar telur maleo sering di buru oleh manusia sehingga maleo sulit untuk berkembang biak.
Hewan aneh ini paling terkenal di Sulawesi. Dua taring besarnya menembus kulit moncongnya, lalu mencuat bengkok sampai di depan matanya. Babirusa tidak mencari makan dengan menggali tanah dan tidak pula memakan umbi-umbian, seperti babi pada umumnya. Dia hanya mencari buah yang jatuh. Karena sering diburu oleh manusia, hewan ini hamper punah. Teman-teman masih bisa menemukannya di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan Suaka Margasatwa Menembo-Nembo, Sulawesi Utara.
Nama lainnya dari monyet hitam adalah Yaki. Monyet Hitam atau Yaki ini tidak berekor dan beratnya 7-11 kilogram. Moncong panjangnya tampak mencolok karena tulang pipinya menonjol.
Di Sulawesi, kita bisa menemukan hewan-hewan unik seperti babi rusa, burung maleo, Tarsius, Anoa, serta monyet hitam. Daerah wallacea merupakan wilayah unik di dunia. Hewan-hewan yang hidup di daerah ini tidak ditemukan di daerah lain. Namun, jenis tumbuhan di hutan di daerah Wallacea tidak sebanyak di hutan-hutan pulau Sumatra, Kalimantan dan Papua. Yuk, kita mengunjungi artikel lainnya untuk hewan yang berada di daerah Wallacea setelah ini.
Garis Wallace adalah garis maya yang terletak antara Kalimantan dan Sulawesi dan terus keselatan di antara Bali dan Lombok.
Garis Weber adalah garis maya yang terletak antara sebelah timur Sulawesi dan Nusa Tenggara, terdapat garis yang lain.
Daerah antara garis Wallace dan garis Weber disebut dengan daerah Wallacea. Di daerah Wallacea ini banyak terdapat hewan yang unik. Apa saja hewan unik ini? Lihat artikel yang lainnya setelah ini…!
Coba bayangkan hutan itu seperti rumah bertingkat. Agar mudah, tingkatan dalam hutan itu kita sebut dengan lapisan hutan,ya! Setiap lapisan hutan memiliki keunikan, karena didiami oleh jenis tumbuhan dan hewan tertentu yang berbeda.
Tumbuhan di hutan tidak berbunga dan berbuah secara serentak. Tetapi bergantian, karena itu sumber makanan di hutan selalu tersedia.
Di hutan hujan ini terdapat 5 lapisan hutan :
1. Lapisan A : tinggi pohon 35-40 m merupakan lapisan paling atas dari hutan hujan tropika.
2. Lapisan B : tinggi pohon 20-35 m lapisan tajuk pohon sambung menyambung.
3. Lapisan C : tinggi pohon 4-20 m.
4. Lapisan D : tinggi pohon 1-4 m.
5. Lapisan E : 0-1 m berupa anakan pohon atau semak.
Savana merupakan peralihan antara hutan dan padang rumput. Savana dan padang rumput sangat penting untuk kegiatan pengembalaan ternak. Savana banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur.
Apabila kita pergi kepantai atau muara sungai yang berlumpur dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut serta tidak terkena ombak keras, maka kita akan menemukan hutan mangrove.
Pohon-pohon di hutan mangrove memiliki akar yang sangat keras. Akar-akar itu muncul keatas, bisa berupa tonjolan-tonjolan runcing seperti pada pohon api-api, berbentuk seperti lutut contohnya pohon Tancang dan ada juga berupa akar tunjang seperti pada pohon bakau. Hutan mangrove terluar terdapat di pulau Papua.
Hutan yang selalu tergenang dengan air tawar disebut hutan rawa. Sedangkan hutan gambut tumbuh di atas tanah gambut yang tebalnya sekitar 1-20m dan biasanya tergenang oleh air. Tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari sebuah proses pelapukan tumbuhan purba. Kedua tipe hutan ini banyak ditemui di Kalimantan dan Sumatera, seperti di danau Sentarum di Kalimantan Barat.
Hutan ini banyak terdapat di daerah yan g curah hujan nya tinggi. Sesuai dengan ketinggiannya dari permukaan laut, hutan hujan ini dapat berupa hutan hujan pegunungan, hutan hujan dataran tinggi dan hutan hujan dataran rendah.
Jenis pohon yang berada di hutan hujan tropika Indonesia kebanyakan termasuk dalam keluarga (family) Dipterocarpaceae yang mempunyai cirri buahnya bersayap. Kayu pohon ini sangat bagus sehingga banyak digunakan untuk badahan bangunan atau yang lainnya.
Indonesia kaya akan dengan berbagai jenis hutan. Ada hutan yang dipenuhi pohon besar, padang rumput atau hutan yang selalu ditutpi oleh lumut. Jenis hutan sangat tergantung dengan kondisi alamnya, misalnya pantai, daratan rendah, perbukitan dan pegunungan. Factor lain yang juga mempengaruhi adalah jenis tanah, suhu, curah hujan dan Iklim.
Ekosistem hutan adalah ekosistem yang berada di dalam hutan.
Setiap tumbuhan menyerap air dan mineral untuk hidupnya. Air dan mineral tapi dimasak didalam daun dengan bantuan sinar matahari dan udara (CO2) menjadi karbohidrat yang berguna bagi tumbuhan itu sendiri. Karbohidrat juga diperlukan oleh berbagai makhluk hidup lainnya. Proses memasak di dalam daun ini dikenal dengan “Fotosintesis”. Hasil lain dari fotosintesis adalah oksigen (O2) yang digunakan oleh makhluk hidup untuk bernapas.
Setiap jenis hewan yang hidup di hutan memiliki makanan tersendiri. Ada hewan yang memakan tumbuhan seperti daun, buah-buahan, umbi, atau lainnya. Hewan-hewan pemakan tumbuhan ini disebut Herbivora. Banyak pula hewan yang memakan daging lainnya, yang dikenal sebagai hewan pemakan daging atau Karnivora.
Ada juga makhluk hidup lainnya yang berperan penting, yaitu bakteri pengurai. Mereka bertugas menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati menjadi berbagai mineral. Mineral-mineral tersebut diserap kembali oleh tumbuhan sebagai bahan makanan.
Sekarang kita masuk kedalam hutan yuk! Ternyata didalam hutan tidak serapat seperti terlihat dari luar, kenapa ya?
“karena didalam hutan hujan tropis banyak hidup pohon-pohon besar dan tinggi dengan daun-daunnya yang lebat. Jarak antar pohon tidak terlalu jauh sehingga daun-daunnya saling bertemu. Akibatnya, kalau kita berdiri dibawah pohon-pohon itu sendiri sedang dilindungi sebuah paying raksasa.
Karena begitu rapatnya, tajuk-tajuk pohon itu menghalangi masuknya sinar matahari. Semak-semak belukar yang hidup dibagian pohon-pohon itu hanya memperoleh sedikit sinar matahari. Itulah yang menyebabkan pertumbuhan semak belukar menjadi terhambat.
Didalam hutan terjadi hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungan yang tak hidup, seperti tanah, air, udara, mineral dan sinar matahari. Nah, makhluk hidup, lingkungan yang tak hidup dan hubungan antar keduanya ini disebut Ekosistem.
Hai teman-teman, aku ingin mengajak kalian ke hutan dan melihat bagian-bagian dalamnya. Bagi yang belum pernah memasuki hutan, tidak perlu takut. Aku akan membuat teman-teman senang, karena…...
“HUTAN MEMANG TEMPAT YANG MENYENANGKAN”
Hutan selalu menarik untuk dikunjungi dan diamati. Berbagai binatang hidup bersama. Bentuk tubuh dan tingkah laku mereka unik dan menarik. Dihutan juga hidup berbagai jenis tumbuhan. Ada tumbuhan yang tinggi dan besar, semak belukar, tumbuhan memanjat, tumbuhan menjalar, anggrek hingga lumut.
Sebelum memasuki hutan hujan tropis yang menjadi rumahku, mari kita lihat hutan dari luar! Wah, ternyata rapat ya, karena tertutup oleh berbagai jenis dedaunan.
Masyarakat Kakorotan adalah pecinta laut. Mereka mendiami pulau Kakorotan di kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, sejak berabad-abad yang lalu. Kebutuhan hidup mereka banyak diperoleh dari hasil laut. Mereka memiliki tradisi yang sangat arif dalam memanfaatkan kekayaan lautnya. Tradisi itu mereka sebut dengan EHA-MANE’E.
Selama enam bulan setiap tahunnya, masyarakat Kakorotan dilarang menangkap hewan laut disuatu tempat. Larangan ini disebut dengan EHA. Dengan begitu mereka member kesemparan hewan laut untuk berkembang biak. Setelah enam bulan lamanya, larangan tersebut dihentikan. Masyarakat Kakorotan kembali diperbolehkan menangkap hewan laut. Dibukanya kembali tempat larangan ini diawali dengan upacara adat yang disebut MANE’E yang berlaku selama enam bulan.
Tidak hanya masyarakat Kakorotan, masyarakat Maluku pun memliki tradisi yang arif dalam memanfaatkan laut. Masyarakat Maluku memiliki tradisi yang disebut Sasi Laut (Sasi Labuan). Tradisi Sasi Laut ini, melarang menangkap satu jenis hewan atau tanaman untuk selama waktu tertentu, misalnya sasi untuk ikan lompa (di Haruku), kelapa, bialola (sejenis karang laut), dan teripang (di Kepulauan Kei). Tentu saja setelah masa larangan berakhir, masyarakat Maluku dapat menangkap lagi jenis-jenis ikan yang dilarang tersebut.
Kita dapat ikut menyelamatkan padang lamun dan terumbu karang. Bagaimana caranya?
1. Tidak membuang sampah sembarangan, baik dirumah, disekolah, dijalan, disungai, dipantai maupun di laut.
2. Ketika bermain dipantai, janganlah mengganggu, mengambil, ataupin menyakiti hewan-hewan laut yang ada.
3. Hendaknya kita dapat berjalan dan menginjak-injak di atas padang lamun dan terumbu karang.
4. Tidak membeli barang cinderamata yang berasal dari hewan-hewan laut dan tidak memelihara ikan hias di dalam akuarium (biarkan mereka bebas di laut!).
5. Tidak membeli makanan yang berasal dari hewan langka, seperti telur penyu, kepiting kenari, sirip hiu dan lain-lainnya.
Terumbu karang yang sangat bermanfaat ini terancam hidupnya. Apa sajakah yang dapat mengancam terumbu karang dan penghuninya ini?
1. Pencemaran air laut akibat sampah, lumpur, dan bahan kimia seperti pestisida.
2. Hilangnya hutan bakau dan padang lamun, sehingga tidak ada lagi yang menahan kotoran dan lumpur dari darat.
3. Penangkapan ikan dengan bom dan racun potas.
4. Pengambilan karang dan penambangan pasir pantai.
5. Jangkar kapal yang dilempar ke karang dan orang-orang yang menginjak karang.
6. Suhu air laut yang terlalu panas dan badai laut.
Terumbu karang sangat berjasa bagi manusia. Namun jasa-jasanya jarang dikenal oleh para manusia, apa sajakah jasa terumbu karang bagi kehidupan dialam dan juga bagi manusia?
1. Melindungi pantai dan daratan dari erosi akibat air laut.
2. Menyediakan bahan makanan untuk kita (udang, kepiting dan ikan-ikan laut).
3. Menyediakan bahan untuk obat-obatan dan kesehatan (rumput laut yang hidup di terumbu karang dapat dijadikan bahan pembuat sabun, pembuat tablet obat dan lain-lain).
4. Sumber mata pencaharian bagi nelayan dan masyarakat di daerah pantai.
5. Menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan laut.
6. Terumbu karang dapat dijadikan tempat untuk belajar, bermain dan bertamasya.
Ikan kakatua memiliki mulut runcing seperti burung kakatua dan gigi yang tajam. Mereka suka memakan rumput laut yang menempel di karang. Pada malam hari mereka tidur dalam selaput seperti balon yang mereka buat untuk melindungi diri dari bahaya.
Ikan ini tubuhnya pipih dan berwarna-warni seperti kupu-kupu. Mulutnya runcing karena suka makan polip karang.
Ikan kepe-kepe mempunyai bulatan hitam didekat sirip ekornya. Mengapa demikian? Seperti juga kupu-kupu, bulatan ini menjadi mata palsu untuk mengelabui pemangsa. Jika pemangsa menyerang ekornya, kepe-kepe lebih mudah menghindarinya, sedangkan mata aslinya ditutupi oleh belang hitam.
Sedangkan ikan Kerapu da bermacam-macam, ada yang totol-totol dan ada yang gelap seperti lumpur. Ikan ini juga berukuran besar dan ada yang berukuran hingga 3 meter panjangnya. Uniknya, jenis kelamin ikan ini dapat berubah-ubah, ketika masih kecil ikan ini berkelamin betina, setelah dewasa, berubah menjadi ikan jantan untuk selamanya.
Ikan kerapu dan napoleon merupakan ikan yang harganya sangat mahal loh. Mereka banyak dijual untuk dijadikan makanan favorit di restoran. Karena suka bersembunyi di balik karang, mereka sangat sulit untuk ditangkap. Untuk itu banyak orang-orang menangkap mereka dengan racun potas. Akibatnya, banyak polip karang dan ikan-ikan kecil yang indah ini ikut mati. Wah, kejamnya!!!
Jika nelayan menangkap ikan dengan cara yang salah, seperti dengan bom dan racun potas, maka akan menghancurkan terumbu karang, jika terumbu karang rusak maka ikan-ikan tidak punya rumah lagi dan nelayan semakin susah untuk mencari ikan dilaut.