Memuat halaman...

Hello World. This blog is only for entertainment and my hobby only. enjoy it!



CREATED BY : Arif Jayarana

Daftar Blog Saya

AriEf


Bahan dan Alat:
1 liter bakteri
5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya)
0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya
1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air
30 kg kotoran hewan
Air secukupnya
Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat



Cara Pembuatan:

Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember.
Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember.
Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat.
Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka.
Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan.
Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10 hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian seterusnya.


Kegunaan:
Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari.
Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan.
Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti tembakau.
AriEf



Tanaman Penghijauan
• Hutan dan taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) bagian sarana kota yang sangat penting, diperlukan keberadaannya untuk menunjang suatu kota. RTH mampu memperbaiki keseimbangan ekosistem kota.
• Penghijauan dengan memberdayakan masyarakat, memanfaatkan pohon yang mempunyai fungsi ekologi dan ekonomi, sehingga hasilnya dapat dinikmati masyarakat. Selain itu, manfaat penghijauan adalah estetis, orologis, hidrologis, klimatologis, edafis, ekologis, protektif, higienis, dan edukatif. Oleh karenanya itu dipilih tanaman yang berfungsi sebagai tanaman peneduh (pelindung), tanaman produktif (tanaman hias, obat-obatan, buah-buahan), komponen habitat burung dan taman.



• Penghijauan memiliki beberapa tujuan, yaitu:

a. Mengubah cahaya matahari yang menerpa permukaan bumi menjadi senyawa organic dan bukan energy panas,
b. Mungubah karbondioksida dari udara dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis,
c. Meningkatkan keanekaragaman hayati yang akan menghasilkan peningkatan keseimbangan ekologis di lingkungan binaan kota,
d. Menyediakan cukup luas permukaan air tanah, sekurang-kurangnya akuifer dangkal,
e. Menjadi lingkungan kota memenuhi syarat estetik.


• Syarat pohon pelindung yang baik, berbatang besar dan tinggi, berpenampilan segar dan menarik, berfungsi sebagai penyerap polusi, berfungsi sebagai peneduh jalan, bebas hama dan penyakit, percabangannya kuat dan daunnya tidak mudah gugur, tidak mudah menimbulkan alergi, tidak merusak lingkungan, perawatannya mudah, tidak berpenampilan seperti perdu atau semak dan tidak berbahaya.


• Tanaman yang mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut:
a. Identitas kota, mempunyai nilai sebagai symbol/lambing/arti tertentu bagi suatu daerah seperti enau (Arenga Pinnata), kayu manis (Cinnamomun Burmanii),
b. Nilai estetika, tanaman menambah nilai keindahan, seperti asam jawa (Tamarindus Javanica), Cemara Angin (Casuarina sp.), Aga Pohon (Adenanthera Pavonina),
c. Pelestarian plasma nutfah, tanaman yang telah langka (Konservasi ex-situ) seperti nam-nam (Cynometra cauliflora),
d. Habitat kehidupan liar, tanaman sebagai tempat perlindungan dan penyedia nutrisi bagi jenis satwa liar seperti burung, mamalia kecil, dan serangga. Jenis yang disukai burung seperti cempaka (Michelia Champaca), Salam (Eugenia spec.) sawo kecik (Manilkara kauki), tanjung (Mimusopselengi),
e. Penahan & penyaringan partikel padat dan udara, daun/tajuk tanaman akan menjerap partikel debu, terutama daun berbulu dengan permukaan kasar. Partikel dapat menempel pada kulit pohon, ranting dan cabang,
f. Penyerap dan penjerap partikel timbale, seperti dammar (agatis alba), mahoni (Swietenia macrophylla).
AriEf


1. Stop pembunuhan dan peniksaan hewan dalam bentuk sekecil apapun.
2. Pilih makanan, minuman, produk untuk pemakaian 100% nabati, non hewani, non kimiawi non alcohol.
3. Konsumsi bahan makanan yang segat, bukan di awetkan.
4. Belilah produk dari hasil pertanian dan perkebunan setempat atau produk local.
5. Pakai uang botol kemasan, dan wadah penyimpanan lainnya.

6. belilah kemasan yang besar, atau isi ulang.
7. Jangan memakan fast food yang menggunakan piring, sendok makan sekali pakai.
8. Bawalah tas belanja sendiri yang bisa dipakai berulang-ulang. Tolak kantong plastic.
9. Bawalah botol minuman sendiri dari rumah anda.
10. Sajikan minuman kepada tamu dalam gelas, hindari sajian dengan minuman kemasan atau air mineral gelas.
11. Minta Ortu untuk belanja disekitar lingkungan atau pasar tradisional.
12. Minta bunda atau mbak memasak makanan untuk dibawa ke sekolahan.
13. Tanam Pohon disekitar lingkungan kita.
14. Lakukan kerja bakti lingkungan dengan tetangga.
15. Manfaatkan sampah non-organik seperti plastic kemasan dan botol minuman untuk dipakai sebagai bahan kerajinan.
16. Membuat lubang biopori dipekarangan rumah untuk sampah organic.
17. Matikan oven, pemanas, setrika beberapa menit sebelum waktunya.
18. Turunkan suhu AC, pergunakan timer pada waktu tidur.
19. Pakai listrik dan pemanas energi surya
20. Minta Ortu serahkan rancangan rumah pada arsitek atau konsultan yang ahli rumah hijau.
21. Matikan lampu dan peralatan elektronik dari sumbernya.
22. Jangan biarkan kran air, tempat penampungan air, tabung toilet mengalami kebocoran.
23. Pergunakan perlatan listrik yang hemat energi.
24. Hindari membuka pintu lemari es terlalu lama.
25. segera cabut listrik dari sumbernya apabila sudah selesai dipakai.
AriEf



Wah ternyata emisi CO2 yang dikeluarkan industri peternakan jauh lebih besar menyebabkan pemanasan global dari pada emisi CO2 dari seluruh transportasi didunia.

“Jumlah CO2 dari seekor sapi sama dengan jumlah Co2 yang dikeluarkan kendaraan yang berpergian sejauh 70.000 km”.

Kata Ibu Martin Dari Universitas Chicago

“Kalu kita tidak makan daging, ikan, unggas, susu, dan telur maka kita akan dapat mengurangi 50% pemanasan global yang timbul dari tiap tubuh orang.”


Jadi…Apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan pemanasan global?
1. Pangkas penyebab utamanya, yaitu : dengan menjadi vegetarian (hindarilah seluruh Produk hewan, termasuk daging, unggas, ikan telur, susu, tas kulit hewan dan sebagainya).
2. Pangkas penyebab sampingannya yaitu : Pemborosan energi, gunakan barang-barang yang tidak merusak lingkungan, lakukan penghijauan, gunakan energi ramah lingkungan, matikan perlatan bila tak digunakan dan sterusnya.
3. Berdoa Kepada TUHAN.




Ketua Panel Perubahan Iklim (IPCC), Pak Rajendra Kumar Pachauri memberikan penegasan untuk melawan pemanasan global, yang terutama adalah “JANGAN MAKAN DAGING” karena daging merupakan komoditas penghasil karbon yang sangat signifikan, yang kedua adalah “KENDARAI SEPEDA”, dan ketiga adalah “BERHEMATLAH”.
AriEf



Halo Semua…
Bumi kita sedang sakit neah…
Istilah kerennya kena Pemanasan Global ( Global Warming )

Bagaimana sih sebenarnya pemanasan global, apa pengaruhnya buat kita, kenapa orang didunia maju begitu risau dengannya, ada solusinya nggak ya…

Katak adalah hewan berdarah dingin, bila katak berada di air yang sedang dipanaskan maka katak tak cepat bergeming. Begitu mendidih, barulah dia berusaha meloncat, tapi sudah terlanjur matang. Manusia jauh lebih pintar dari katak.

Bumi makin panas, apakah kita masih akan terus diam menunggu sampai semua hancur? Ayo segera bertindak!


Masak Gak Terasa Sih?
Berikut ini adalah beberapa akibat Pemanasan Global :
1. Hujan badai dan hujan es
2. Tsunami
3. Gempa Bumi
4. Mengganasnya Lumpur Lapindo
5. Keluarnya Bloa-bola api di lautan
6. Gagal Panen
7. Epidemi 30 jenis penyakit baru (missal Flu burung, sapi gila dan seterusnya).
8. Abrasi Pantai
9. Kesulitan air bersih
10. Makin mewabahnya penyakit yang disebarkan serangga (missal : Demam berdarah, malaria, cikungunya )
11. Banjir dan kekeringan
12. Perubahan iklim yang begitu drastic
13. Mencairnya es di kutub
14. Permukaan air laut meninggi
15. Jatuhnya Perekonomian

Trus, trus…
Toh kita juga masih sehat-sehat juga kan? Kata pak Stephen Hawking, ahli Fisika kelas dunia :
“Hati-hati… ancaman perang nuklir sudah lenyap, tapi bakal ada yang jauh-jauh lebih parah, kalau perang dunia hanya membunuh ratusan ribu orang tapi pemanasan global bisa membunuh jutaan orang”.

Pak Gregray R dari Universitas terkenal di AS, Northwestern, lebih serem lagi ngomongnya :
“Pemanasan Global bisa menyebabkan ledakan gas metana yang besarnya 10.000 kali lipat dari pada ledakan yang ditimbulkan oleh seluruh nuklir didunia, juga dapat menyebabkan lautan api dan banjir yang maha besar sehingga menyebabkan kepunahan 90% spesies laut dan 75% spesies darat”.

Masa Iya Sih???

Kata Pak Zwally dari NASA, es kutub akan lenyap pada akhir musim panas 2012. konon es di kutub berfungsi memantul 80% panas matahari yang sampai di bumi. Kalau es menyusut, maka air laut makin hangat, bumi makin panas. Trus… gas metan terlepas dari lautan. Gas itu ternyata sangat banyak dan cukup untuk membunuh semua spesies di dunia.

“Hii… Ngeri banget kan? Sekarang saja sudah begitu banyak bencana dan masalah terjadi, sungguh tak terbayangkan bila kelak semua es di kutub menghilang?”
AriEf




Apa Anda merasakannya?

Malas berlama-lama di bawah sinar matahari?
Tidak juga dengan pertolongan topi atau payung?
Tidak cukup dengan kipas?
Kebutuhan pendingin ruangan kian tinggi?
Pagi terasa seperti siang yang menusuk?
Siang membuat dehidrasi?
Musim kemarau lebih panjang?
Demam berdarah dan malaria muncul dimana-mana?
Hujan deras tiba-tiba datang dan mengundang banjir?

Jawabannya, IYA bukan! Dekade 1990-an dan 2000-an adalah 10 tahun terpanas. Kenaikan suhu Bumi yang tidak wajar ini dikenal sebagai Global Warming atau Pemanasan Global. (sumber: Kampanye Earth Crisis, WWF Indonesia)



Kedua gambar di atas menunjukkan kenaikan temperatur permukaan bumi yang “tidak wajar” akhir-akhir ini. Apa yang menjadi penyebabnya?

Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)

Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) adalah salah satu fenomena yang dianggap sebagai penyebab terbesar dari Global Warming. Sebenarnya sich secara alami proses Efek Rumah Kaca sangat diperlukan untuk kehidupan di Bumi. Panel gas rumah kaca di atmosfer menangkap panas matahari agar tidak seluruhnya terlepas angkasa. Itulah sebabnya kenapa Bumi terasa hangat, tidak dingin dan beku. Masalah terjadi ketika konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer meningkat secara berlebihan. Akhirnya, gas rumah kaca malah menghalangi panas matahari yang seharusnya dikeluarkan.

Buat yang masih belum terlalu paham dengan Efek Rumah Kaca & Global Warming, bisa lihat animasi menarik berikut ini.

Gas Rumah Kaca

Ada 6 jenis Gas Rumah Kaca: karbondioksida (CO2), dinitrooksida (N2O), Metana (CH4), Sulfugeksafluorida (SF6), Perfluorokarbon (PFCs), dan hidrofluorokarbon (HFCs). CO2 merupakan penyumbang terbesar gas rumah kaca ini (sekitar 72%). Darimana datangnya gas rumah kaca ini? Gambar berikut memberikan data yang lebih akurat mengenai hal tersebut.


Salah satu fakta yang unik adalah peneliti dari Argentina menemukan fakta bahwa gas metana dari sapi menyumbang lebih dari 30% total emisi yang menyebabkan efekrumah kaca negara itu. Sebagai salah satu negara penghasil daging sapi terbesar di dunia, Argentina mempunyai lebih dari 55 juta ekor sapi yang merumput di Pampas.

Dalam upaya memahami dampak dari “angin surga” yang dihasilkan oleh sapi-sapi terhadap pemanasan global, para ahli kemudian mengumpulkan gas yang berasal dari dalam perut sapi. Gas itu dimasukkan ke dalam tanki plastik yang diletakkan di atas punggung binatang memamah biak ini.